Home

Hotels @ East Java       Restaurants @ East Java       Tourism @ East Java   

www.eastjavatourism.com   
   ::    
Hotels Restaurants Tourism News Events Search Contact
Informasi Umum:

About East Java
East Java Map
Money Changers
Travel Tips
Important Phone Number
Travel Agencies
Getting Around
Souvenir & Art Shops
Transportation
Documents (VISA)
Testimonial

Cari Hotel
Cari Rumah Makan:
Cari Direktori:
Dipersembahkan Oleh

Disponsori Oleh
E-KIA
Global Media International
Didukung Oleh
 
Geliat Magis Tarian Warok
Irama musik pengiringnya yang rancak dan cepat membangkitkan semangat – membius penonton yang berada disekitarnya, dan kata-kata liriknya yang berbunyi hooke menjadi ciri khas tersendiri bagi tarian yang satu ini.

Reyog –lebih dikenal dengan reog, awalnya merupakan tarian tradisional daerah Ponorogo, Jawa Timur namun sekarang menyebar hingga kebeberapa daerah seoerti, Wonogiri, Malang dan bahkan beberapa ada yang berasl dari luar Jawa Timur, misalnya Jambi, Tanjung Pinang, Riau dll.

Satu grup reyog biasanya terdiri seorang warok tua, sejumlah warok muda dan penari jathilan, penari Bujangganong dan Prabu Kiano Sewandono masing-masing seorang. Kelompok ini biasanya tampil didepan (awal) tarian.

Menyusul kemudian sebuah karangan berbentuk kepala macan yang mengaum karena "diinjak" seekor burung merak yang sedang mengembangkan sayapnya. Inilah yang disebut dhadhak merak, sebuah barongan khas reyog Ponorogo yang beratnya mencapai lebih 40 kg.

Kekuatan gigi dan otot-otot leher sang penari barongan inilah yang bisa membuat tarian dhadhak merak menjadi eksotik, magik, memikat, dan apalagi ketika meliuk-liuk di udara diterpa angin kencang.

Kekhasan lainnya terdapat pada seperangkat instrumen pengiringnya yang terdiri dari kempul (gong), ketuk, kenong, gendang, ketipung, sejumlah angklung, dan sebuah terompet yang lazim disebut salompret.

Bunyian salompret bernada pelog ini berpadu dengan ketipung, gendong, kenong, ketuk, angklung yang bernada slendro. Nada-nada sumbang yang dihasilkan merupakan perpaduan antara laras slendro dan pelog hingga memunculkan atmosfer mistik, aneh, eksotik, sekaligus membangkitkan gairah.

"Reyog" bukan "reog"
Begitu terkenalnya tarian tradisional ini, hingga nama aslinya-pun diplesetkan, dari reyog menjdi reog. Bahkan Pemda Kabupaten Ponorogo-pun latah menjadikan “REOG” sebgai slogan daerah tersebut. Slogan “REOG” yang berarti Resik, Endah, Ombu, dan Girang-gemirang hingga kini masih dijumpai di sudut-sudut kota Ponorogo.

Menurut kata "sesepuh" warok Kasal Gunapati alias Mbah Kamituwo Kucing yang benar itu reyog dan bukan reog, seperti yang tertulis di "buku kuntung" berisi Panduan Reog terbitan Pemda Dati II Ponorogo.

Berita Lain ...

   Event Pariwisata
Haul Bung Karno
Pertunjukkan Tarian Klasik Jawa Timur
Perayaan Mandi Tradisional Sedudo

Event Lain ...


Temukan Hotel, Restaurant, dan Tujuan Wisata di Jawa Timur, Indonesia

Kota:
    Batu
    Blitar
    Kediri
    Madiun
    Malang
    Mojokerto
    Pasuruan
    Probolinggo
    Surabaya

Kabupaten:
    Bangkalan
    Banyuwangi
    Blitar
    Bojonegoro
    Bondowoso
    Gresik
    Jember
    Jombang
    Kediri
    Lamongan
    Lumajang
    Madiun
    Magetan
    Malang
    Mojokerto
    Nganjuk
    Ngawi
    Pacitan
    Pamekasan
    Pasuruan
    Ponorogo
    Probolinggo
    Sampang
    Sidoarjo
    Situbondo
    Sumenep
    Trenggalek
    Tuban
    Tulungagung



Home | Hotels | Restaurants | Tourism | News | Events | Search | Contact

Copyright © 2004-2009 by MATAAIR Media Communications. All Rights Reserved.
www.eastjavatourism.com terms of user Privacy policy.
Any suggestions and comments please mail to: udin@mataair.com
Designed by MATAAIR - Media Communications